Kesejahteraan suatu negara ditentukan oleh kesejahteraan penduduknya. Sama halnya dengan Indonesia. Kesejahteraan Indonesia ditentukan oleh kesejahteraan penduduknya. Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Sebagian besar penduduk bercocok tanam baik di daerah dataran tinggi maupun daerah dataran rendah. Namun, kualitas hasil panen setiap daerah berbeda sesuai dengan perawatan dan faktor lingkungan.
Salah satu faktor lingkungan yang memberikan pengaruh adalah kondisi ekosistem yang ada di lahan tempat bercocok tanam. Kondisi ekosistem yang seimbang akan mendukung kualitas tanaman yang dihasilkan sehingga menjadi sangat baik. Namun ketika kondisi ekosistem lahan tempat bercocok tanam tidak seimbang, kualitas tanaman yang dihasilkan akan menurun bahkan menjadi sangat buruk. Salah satunya adalah meningkatnya jumlah populasi tikus yang ada di lahan tersebut.
Seperti yang sudah kita ketahui, tikus merupakan hewan yang menjadi hama bagi tanaman pertanian. Salah satu tanaman pertanian yang sering terserang hama tikus adalah tebu yang merupakan bahan baku pembuatan gula pasir. Tikus yang berperan sebagai hama akan memakan batang tebu yang siap panen. Kondisi ini tentu saja akan merugikan petani dan juga warga Indonesia lainnya. Petani akan kehilangan modal dan tenaga yang sudah mereka investasikan. Kemudian akan terjadi peningkatan permintaan pasar terhadap jumlah gula pasir. Peningkatan yang signifikan akan terjadi karena gula pasir sangat dibutuhkan oleh setiap warga Indonesia untuk berbagai keperluan. Hal ini tentu memaksa pemerintah untuk melakukan impor gula pasir agar permintaan pasar terpenuhi. Petani Indonesia akan semakin terpuruk karena seidikitnya keuntungan yang mereka dapatkan. Sedangkan petani luar negeri akan semakin harmonis karena keuntungan yang mereka dapatkan melalui impor gula pasir. Selain itu warga Indonesia yang menjadi konsumen gula pasir juga akan merugi karena meningkatnya biaya yang dikeluarkan atas harga gula pasir yang mereka konsumsi.
Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha agar populasi tikus tidak mengganggu tanaman pertanian terutama tanaman tebu dan merugikan petani. Salah satunya adalah dengan melakukan penerangan pada lahan tempat menanam tebu. Lampu yang dipasang di area penanaman tebu akan menakuti tikus sehingga tidak memakan tebu yang ditanam di lahan tersebut. Agar menghemat biaya atas listrik yang dipakai, maka dibuatlah suatu turbin yang akan menghasilkan listrik.
Turbin ini pada dasarnya memanfaatkan gaya gerak untuk menghasilkan listrik. Gerakan yang ditimbulkan turbin berasal dari aliran air yang mengenai turbin. Di samping itu, turbin ini dibuat dengan menggunakan bahan bekas seperti botol minuman. Botol minuman ukuran 1 liter atau lebih dibelah dan dirangkai membentuk seperti sebuah roda dengan lubang di tengahnya. Pada lubang tersebut akan diletakkan sebuah leker yang kemudian dipasangkan pada sebuah dinamo.
Turbin tersebut diletakkan di sebuah parit yang menglair cukup deras sedangkan rangkaian laiinya diletakkan di atas tanah. Air yang mengalir kemudian menggerakkan turbin hingga bergerak memutar. Gerakan turbin membuat leker ikut memutar dan sisi dinamo yang ada di dalamnya ikut berputar. Perputaran ini akan menyebabkan kumparan yang ada di dalam dinamo ikut bergarak dan menghasilkan suatu pergesekkan antara magnet yang ada di dinding dinamo dengan kumparan. Pergesekkan tersebut akan menimbulkan sebuah medan magnet. Gerakan tersebut menghasilkan elektron bebas yang menempel pada dinding plat tembaga. Jumlah elektron bebas yang bersifat listrik semakin banyak menempel pada dinding plat tembaga sehingga menghasilkan listrik. Semkin cepat putaran yang dilakukan, makan energi listrik yang dihasilkan akan semakin besar.
Energi listrik yang ditimbulkan oleh kumparan di dalam dinamo akan dialirkan pada lampu-lampu yang menerangi lahan penanaman tebu dengan menggunakan kabel. Lampu-lampu tersebut akan menyala ketika dihubungkan ke dinamo dan akan mati ketika penghubung dilepas. Dengan menggunakan turbin ini, selain menghemat penggunaan listrik, bahan-bahan bekas juga bisa menjadi bermanfaat kembali.
Listrik yang ditimbulkan bersifat dinamis. Besarnya akan bertambah dan berkurang sesuai dengan jumlah gerakkan yang ditimbulkan bagi kumparan. Listrik yang diciptakan dapat berupa listrik berarus searah maupun bolak-balik. Walaupun begitu, pada umumnya aliran arus listrik yang terbentuk dan lebih sering dimanfaatkan adalah arus bolak balik atau arus DC.
Meskipun begitu, masih ditemukan beberapa kesulitan dalam menerapkan turbin dan alat pendukung tersebut. Mininmnya pengetahuan dan kesadaran petani maupun masyarakat lainnya merupakan faktor utama penghalang penerapan manfaat turbin tersebut. Rasa malas yang dimiliki petani menyebabkan mereka lebih memilih menggunakan listrik yang berasal dari PLN daripada listrik yang diciptakan oleh turbin tersebut. Selain itu, rasa takut yang mereka miliki jika percobaan yang mereka lakukan gagal juga menjadi hambatan yang sangat sulit dihadapi.
Selain faktor petani, faktor lingkungan juga mempengaruhi penerapan turbin penghasil listrik tersebut. Faktor lingkungan seperti debit air dan kecepatan aliran air yang akan digunakan untuk menggerakkan turbin memiliki peran yang sangat penting. Jika debit air sedikit, kecepatan gerakan air akan menurun. Kemudiann air yng menggerakkan turbin akan semakin sedikit jumlahnya dengan kekuatan yang kecil sehingga turbin tidak dapat bergerak. Hal ini tentu akan membuat gerakan turbin terhenti dan tidak terjadi perputaran pada kumparan yang ada pada dinamo. Akibtanya tidak ada arus listrik yang ditimbulkan dan lampu tidak dapat menyala.
Untuk mencegah terjadinya hal ini, dibutuhkan konstribusi dari berbagai pihak. Petani, warga, dan pemerintah wajib ikut serta di dalamnya agar program dapat berjalan dengan lancar. Di sini, peran pemerintah sangatlah penting sehingga terbentuk rasa semangat dan peduli yang ditimbulkan bagi para petani. Sehingga pada akhirnya petani merasa dihargai dan mau membuat turbin dan rangkaiannya yang kemudian digunakan untuk mengusir hama tikus yang menyerang lahan pertanian mereka.
Dengan adanya peran aktif baik dari masyarakat maupun pemerintah, diharapkan keselarasan dan kesinambungan antara masyarakat dan pemerintah terbentuk menjadi semakin baik. Tentu saja hal ini dapat memperkuat rasa persaudaraan yang dimiliki oleh setiap individu terhadap individu lainnya.
Penerapan turbin tersebut sebelumnya memang harus mendapat persetujuan dari berbagai pihak. Setelah itu, dibuatlah rangka atau rancangan konstruksi turbin. Kemudian, dibentuklah turbin dan dipasangkan hingga menghasilkan arus listrik yang bermanfaat. Dengan mematuhi rangakaian proses pembuatan dan pemasangan turbin, hasil yang diperoleh diharapkan akan semakin maksimal.
Selain itu, penggunaan barang bekas dalam pembuatan turbin dan rangkaiannya akan membantu mengurangi pencemaran lingkugan. Hal ini juga akan menyebabkan kondisi lingkungan semakin membaik dan tingkat kesehatan masyarakat akan semakin meningkat. Di lain sisi, pembuatan turbin juga memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk berkreasi dan mengeluarkan idenya sendiri, kemudian mengembangkannya. Hal ini juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.
Dalam membuat turbin dan perangkatnya, dibutuhkan cukup banyak bahan, kemampuan, dan keterampilan yang baik. Dibutuhkan banyak orang yang memiliki kerjasama yang baik sehingga terbentuk sebuah tim dengan koordinasi yang baik dan menghasilkan karya yang bermanfaat. Oleh karena itu, dalam pembuatannya, kita harus saling tolong menolong sehingga hasil yang didapatkan menjadi maksimal.
No comments:
Post a Comment