Thursday, April 19, 2012

Pingsan


Pingsan (sinkop) adalah suatu keadaan dimana kesadaran tubuh dan kontrol postur tubuh hilang untuk sementara waktu. Pingsan terjadi dengan cepat, di mana saja, kapan saja, dan dapat terjadi pada semua usia. Seseorang yang sedang marah-marah atau setelah berlari-lari dapat mengalami kehilangan kontrol tubuh hingga mengalami pingsan.
Pingsan dapat terjadi jika ada kelainan pada jantung dan organ lain. Pingsan yang diakibatkan kelainan pada organ lain diantaranya adalah:
1.     Pingsan vasovagal yang terjadi ketika saraf vagus terstimulasi sehingga denyut jantung melambat dan pembuluh darah melebar. Hal ini dapat terjadi akibat rasa nyeri dan stress emosi. Biasanya didahului oleh rasa mual, kelemahan, menguap, berkeringat, dan penglihatan menjadi kabur. Disamping itu penderita terlihat pucat, denyut nadi melambat, hingga akhirnya pingsan.
2.     Occupational Syncope dipicu oleh fungsi tubuh seperti batuk bersin, jatuh dari bangku, mengejang ketika BAB, dll.
3.     Pingsan hipotensi ortostatik biasanya terjadi jika seseorang berdiri terlalu lama atau berdiri tiba-tiba dari posisi tidur atau duduk.
4.     Pingsan akibat animea. Animea adalah keadaan darah dimana terjadi kekurangan kandungan hemogolin dalam eritrosit yang menyebabkan distribusi O2 ke otak berkurang.
5.     Pingsan akibat dehidrasi. Hilangnya cairan menyebabkan kurangnya darah yang tersedia di otak dan otot hingga terjadi pingsan.
6.     Pingsan akibat ketidakseimbangan elekrtrolit dalam tubuh. Hal ini terjadi karena perubahan konsentrasi cairan di dalam tubuh yang secara langsung memengaruhi tekanan darah.
7.     Pingsan akibat penurunan gula darah secara tiba-tiba. Hal ini terjadi pada penderita diabetes yang over insulin.
8.     Pingsan akibat penurunan kandungan oksigen dalam tubuh.
9.     Pingsan akibat perubahan emosi, hiperventilasi, epilepsi, hysteria, dan terpapar obat-obatan tertentu atau racun.
Selain itu ada pula jenis pingsan lain yang disebut Parade Ground Syncope. Pingsan ini terjadi jika seseorang berdiri terlalu lama pada cuaca yang panas. Otot kaki yang terus diam selama berdiri tidak mendorong darah ke jantung sehingga darah berkumpul pada pembuluh di balik tungkai dan tekanan darah turun.
Secara ilmiah, terjadi penurunan kadar gula dalam darah (hipoglikemi) dan kadar CO2 dalam darah (hipokapni) sebelum terjadi pingsan. Perubahan ini dapat kita rasakan dengan adanya rasa pusing, mual, lemas, berkeringat, pandangan yang kabur, rasa panas, dan rasa tidak nyaman di perut.
Uniknya, pada beberapa kasus pingsan, ada pula pingsan sebagai akibat dari reaksi terhadap alergi yang dimilik. Bahkan trauma akan benturan atau cedera yang pernah dialami dapat menyebabkan pingsan.
Pencegahan pingsan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya dengan menggunakan posisi yang nyaman seperti berbaring, menyilangkan kaki, mengkontraksi otot perut, dan meletakkan satu kaki di atas bangku sedangkan kaki yang lain tetap berada di bawah sehingga aliran darah tetap lancar. Sedangkan untuk menangani seseorang yang sedang pingsan, kita dapat melakukang beberapa hal berikut:
·       --   Letakkan tubuh di tempat yang nyaman. Periksa frekuensi denyut nadi. Jika tidak normal, segera bawa ke rumah sakit.
·        --Pingsan akibat suatu kelainan, dapat ditangani dengan pengobatan sesuai pada penyakit yang dideritanya.
·        -- Jika tindakan di atas tidak berpengaruh, Anda dapat memberikan obat seperti florinef dan obat golongan betablockers.
·         --Dan bagi orang yang pernah pingsan, perhatikan asupan garamnya dan pastikan ia tidak kekurangan cairan.


No comments: