Pingsan
(sinkop) adalah suatu keadaan dimana kesadaran tubuh dan kontrol postur tubuh
hilang untuk sementara waktu. Pingsan terjadi dengan cepat, di mana saja, kapan
saja, dan dapat terjadi pada semua usia. Seseorang yang sedang marah-marah atau
setelah berlari-lari dapat mengalami kehilangan kontrol tubuh hingga mengalami pingsan.
Pingsan
dapat terjadi jika ada kelainan pada jantung dan organ lain. Pingsan yang
diakibatkan kelainan pada organ lain diantaranya adalah:
1. Pingsan
vasovagal yang terjadi ketika saraf vagus terstimulasi sehingga denyut jantung
melambat dan pembuluh darah melebar. Hal ini dapat terjadi akibat rasa nyeri
dan stress emosi. Biasanya didahului oleh rasa mual, kelemahan, menguap,
berkeringat, dan penglihatan menjadi kabur. Disamping itu penderita terlihat
pucat, denyut nadi melambat, hingga akhirnya pingsan.
2. Occupational
Syncope dipicu oleh fungsi tubuh seperti batuk bersin, jatuh dari bangku,
mengejang ketika BAB, dll.
3. Pingsan
hipotensi ortostatik biasanya terjadi jika seseorang berdiri terlalu lama atau
berdiri tiba-tiba dari posisi tidur atau duduk.
4. Pingsan
akibat animea. Animea adalah keadaan darah dimana terjadi kekurangan kandungan
hemogolin dalam eritrosit yang menyebabkan distribusi O2 ke otak
berkurang.
5. Pingsan
akibat dehidrasi. Hilangnya cairan menyebabkan kurangnya darah yang tersedia di
otak dan otot hingga terjadi pingsan.
6. Pingsan
akibat ketidakseimbangan elekrtrolit dalam tubuh. Hal ini terjadi karena
perubahan konsentrasi cairan di dalam tubuh yang secara langsung memengaruhi
tekanan darah.
7. Pingsan
akibat penurunan gula darah secara tiba-tiba. Hal ini terjadi pada penderita
diabetes yang over insulin.
8. Pingsan
akibat penurunan kandungan oksigen dalam tubuh.
9. Pingsan
akibat perubahan emosi, hiperventilasi, epilepsi, hysteria, dan terpapar
obat-obatan tertentu atau racun.
Selain
itu ada pula jenis pingsan lain yang disebut Parade Ground Syncope. Pingsan ini
terjadi jika seseorang berdiri terlalu lama pada cuaca yang panas. Otot kaki
yang terus diam selama berdiri tidak mendorong darah ke jantung sehingga darah
berkumpul pada pembuluh di balik tungkai dan tekanan darah turun.
Secara
ilmiah, terjadi penurunan kadar gula dalam darah (hipoglikemi) dan kadar CO2
dalam darah (hipokapni) sebelum terjadi pingsan. Perubahan ini dapat kita
rasakan dengan adanya rasa pusing, mual, lemas, berkeringat, pandangan yang
kabur, rasa panas, dan rasa tidak nyaman di perut.
Uniknya,
pada beberapa kasus pingsan, ada pula pingsan sebagai akibat dari reaksi
terhadap alergi yang dimilik. Bahkan trauma akan benturan atau cedera yang
pernah dialami dapat menyebabkan pingsan.
Pencegahan
pingsan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya dengan menggunakan
posisi yang nyaman seperti berbaring, menyilangkan kaki, mengkontraksi otot
perut, dan meletakkan satu kaki di atas bangku sedangkan kaki yang lain tetap
berada di bawah sehingga aliran darah tetap lancar. Sedangkan untuk menangani
seseorang yang sedang pingsan, kita dapat melakukang beberapa hal berikut:
· -- Letakkan tubuh di tempat
yang nyaman. Periksa frekuensi denyut nadi. Jika tidak normal, segera bawa ke
rumah sakit.
· --Pingsan akibat suatu
kelainan, dapat ditangani dengan pengobatan sesuai pada penyakit yang
dideritanya.
· -- Jika tindakan di atas tidak
berpengaruh, Anda dapat memberikan obat seperti florinef dan obat
golongan betablockers.
· --Dan bagi orang yang pernah
pingsan, perhatikan asupan garamnya dan pastikan ia tidak kekurangan cairan.
No comments:
Post a Comment